Dibentuk Berkali-kali, Sampai Jadi

I 💕 Trappist.
[2 Agustus 2018]
“Dibentuk Berkali-kali, Sampai Jadi”
Setiap pencipta, entah penulis, pelukis, pemahat, pematung, entah juga pembuat periuk, pasti bergulat tanpa kenal lelah, sampai tercipta apa yang diinginkan. Masa gelap, galau dan gagal, selalu disyukuri sebagai bagian unik, dari proses “mencipta” tanpa “menjiplak”. Setiap buah karya, hasil kerja tangan sendiri, sangat antik dan klasik. Di balik semua itu, ada Tuhan, “Sang Pencipta Agung”. Dialah yang merencanakan dan mencipta segalanya, melalui tangan terampil manusia. Tuhan selalu asyik mencipta, terutama saat membentuk dan mendidik manusia. Setiap pribadi dipoles berkali-kali, sampai jadi utuh dan otentik. Meski, manusia sering rapuh, melepaskan diri dari genggaman tangan-Nya, lalu jatuh dan “terpecah”, Tuhan tetap sabar. Ia menyusun kembali, pelan-pelan, karena setiap insan selalu “berharga” dan “berarti” bagi-Nya. Maka, tetaplah teguh beriman dan berpengharapan, karena belas kasih Tuhan, tak pernah habis. Sekalipun kita merasa gampang “pecah” dan tidak berguna, Tuhan tetap tekun mengasuh dan membentuk kita seturut kehendak-Nya. “Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku”. 🙏🏻😀

Rm. Antonius Anjar Daniadi, OCSO

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *