I 💕 Trappist.
[11 Juli 2018]
“Meninggalkan Gaya Duniawi demi Kebahagiaan Sejati”
Hari ini, para rahib dan rubiah, Benediktin maupun Cisterciensis, mengenang dan merayakan peringatan Bapa Benediktus. Berkat “Peraturan Suci” yang ditulisnya, banyak orang diantar pulang, menuju Kerajaan Surga. Tentu saja, peraturan yang disusun Benediktus tidak pernah menggantikan Kitab Suci, terutama Injil. Ajaran rohani Benediktus, justru menjadi sebuah pedoman dasar dan konkret, untuk berlatih askese, “ora et labora”, dengan benar dan tahu batas. Benediktus sadar: para murid Tuhan (termasuk dirinya), mudah menjadi malas, tidak taat, dan sombong. Karena itu, latihan diam diri, ketaatan dan kerendahan hati, mesti dipraktikkan. Terlebih-lebih melalui perbuatan baik, daripada hanya omong saja dengan perkataan baik. Setiap hari, dalam doa dan karya tersembunyinya, para rahib dan rubiah belajar mencintai dan melayani Tuhan dalam diri para saudara sekomunitas, para tamu, para karyawan, sanak keluarga dan kerabat, serta setiap orang yang dijumpai. Dengan hati yang terus dipertobatkan dan dimurnikan, para rahib dan rubiah mewartakan “Belas Kasih Tuhan” dan mengajak sesamanya untuk bertobat. Dalam doa dan keheningan, mereka belajar menjala manusia. “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dan wartakanlah Kerajaan Surga sudah dekat.” Mereka pergi ke seluruh penjuru dunia, bukan dengan berkeliling dari desa ke desa, kota ke kota, tetapi melalui doa-doa, yang dipanjatkan dengan iman dan harapan. 🙏🏻😀
Rm. Antonius Anjar Daniadi, OCSO
[HR St. Benediktus, 11 Juli]